tempat untuk belajar mengenal dunia tentang ayam
  • NUSARESEARCH

    Dapatkan uang atau pulsa hanya dengan mengikuti survei online Sudah terbukti di bayar, so.... buruan ikutan surveynya

  • Enter Slide 2 Title Here

    This is slide 2 description. Find these sentences in Edit HTML and replace with your own words. This is a Blogger template by NewBloggerThemes.com...

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. Find these sentences in Edit HTML and replace with your own words. This is a Blogger template by NewBloggerThemes.com...

Showing posts with label pengetahuan. Show all posts
Showing posts with label pengetahuan. Show all posts

Tuesday, November 12, 2013

Untuk mengetahui atau memahami proses pembentukan telur ayam, ada baiknya kita mengenal bagian organ reproduksi ayam betina terlebih dahulu. lihat gambar berikut : 
Organ reproduksi ayam betina   


Ovarium dan Oviduct

Ovarium adalah organ primer reproduksi pada betina dan salurannya dinamakan dengan Oviduct (Feradis,2010). Bagian dan fungsi dari Oviduct adalah sebagai berikut :
1. Infundibulum
Fungsi dari infudibulum adalah untuk menangkap ovum yang sudah matang. Bagian ini sangat tipis dan mempunyai panjang sekitar 9 cm, Bentuknya seperti corong atau fimbria yang berfungsi untuk menangkap ovum yang sudah matang. Disini telur kuning berdiam sekitar 15 sampai 30 menit
2. Magnum
Merupakan saluran terpanjang dari oviduct, panjangnya sekitar 33 cm. Ini merupakan tempat terjadinya sekresi albumen telur. Proses perkembangan telur dalam magnum sekitar 3jam
3. Isthmus
Panjang isthmus sekitar 10 cm, disini tempat terbentuknya membran sel atau biasa kita sebut selaput kerabang lunak yang berfungsi untuk melindungi masuknya mikroorganisme kedalam telur. Disini calon telur berdiam sekitar 1,5 jam
4. Uterus
Panjang uterus sekitar 10 cm sampai dengan 12 cm, disini tempat terjadinya pembentukan dan penyempurnaan kerabang telur. Waktu proses ini sekitar 20 jam sampai 21 jam
5. Vagina
Panjang vagina sekitar 12 cm, Telur dalam vagina hanya tinggal beberapa menit saja. Disini telur dilapisi dengan mucus yang berfungsi menyumbat pori pori pada kerabang telur untuk  mencegah infeksi bakteri
6. Kloaka
Merupakan bagian paling ujung dari oviduct

 Proses Pembentukan telur ayam

  • Terbentuknya telur dimulai dengan terbentuknya kuning telur didalam ovarium
  • Ovum yang telah matang akan dilepaskan oleh ovarium dan ditangkap oleh Infundibulum, Kuning telur berada dibagian ini selama 15-30 menit tanpa adanya penambahan unsur lain
  • Dari infundibulum kemudian masuk ke bagian Magnum, disini albumen telur disekresikan. Proses ini memakan waktu sekitar 3 jam
  • Selanjutnya masuk ke bagian Isthmus, disini telur dibungkus oleh 2 buah selaput tipis (membran sel). Proses ini memakan waktu sekitar 1,5 jam
  • Setelah membran sel terbentuk, kemudian masuk kedalam Uterus, disini kerabang telur terbentuk. Proses ini memakan waktu sekitar 20-21 jam
  • Selanjutnya telur masuk kedalam vagina, disini hanya beberapa menit saja dan kemudian dikeluarkan melalui kloaka.
Proses pembentukan telur ayam membutuhkan waktu sekitar 25 - 26 jam. Maka dari itu ayam tidak akan mampu bertelur lebih dari 1 butir / hari.

Sekian dulu materi dari saya, semoga bermanfaat.......
 

















Monday, October 7, 2013

Posted by Unknown on 12:47 PM in , | 10 comments
Ayam yang hidup di alam secara liar biasa dinamakan ayam hutan. Mereka merupakan leluhur dari ayam yang sering kita pelihara (ayam peliharaan). Warna bulu ayam jantan berwarna warni, sedangkan warna bulu betina cenderung berwarna monoton dan terlihat lebih kusam.
Dilihat dari jenisnya ayam hutan ini terbagi menjadi empat jenis yaitu :
  • Ayam-hutan merah, dengan nama latin Gallus gallus
  • Ayam-hutan srilangka, dengan nama latin Gallus lafayetii
  • Ayam-hutan kelabu, dengan nama latin Gallus sonneratii
  • Ayam-hutan hijau, dengan nama latin Gallus varius
Di Indonesia hanya terdapat dua jenis saja, yaitu ayam hutan merah yang suka dengan hutan tertutup dan ayam hutan hijau yang suka dengan hutan terbuka
Jika kedua jenis ayam tersebut disilangkan maka akan mendapatkan keturunan F1 yang biasa kita sebut dengan ayam bekisar

Ayam hutan merah


















Ayam hutan srilangka









Ayam hutan kelabu











Ayam hutan hijau


Thursday, October 3, 2013

Posted by Unknown on 11:40 AM in , | 7 comments
Apa yang kalian bayangkan jika mendengar kata kata ayam bugil?
hahaha..... bukan ayam kampus loh!!! wkwkwkwk...pasti ngebayanginnya yang lain lain deh....
Begini ceritanya...
Pada awalnya  Profesor Avigdor Cahaner membayangkan spesies ayam yang berfungsi secara efisien. dan dengan tujuan supaya mengurangi cost produksi, ayam tidak akan lagi membutuhkan ruangan yang dingin dan tentu saja ini akan memangkas biaya produksi di pabrik pengolahan karena tidak perlu lagi mencabuti bulu ayamnya.
Kemudian dia berinovasi untuk melakukan perkawinan silang antara dua spesies ayam, yaitu ayam broiler disilangkan dengan ayam yang tidak memiliki bulu di leher sehingga menghasilkan apa yang di sebut dengan ayam bugil. Berita tentang ayam ini marak pada sekitar tahun 2012 namun sampai saat ini belum terdengar lagi berita tentang ayam bugil. Ini berarti menunjukan ayam ini tidak di kembangbiakan secara komersil.
ini dia penampakan dari ayam bugil :






Wednesday, October 2, 2013

Posted by Unknown on 4:51 PM in , | 10 comments
Untuk menghasilkan ayam yang berkualitas tentunya kita harus mempunyai bekal pengetahuan yang cukup tentang cara menetaskan telur ayam yang baik. Jika cara penanganan telur ayamnya aja salah mana bisa menghasilkan DOC yang berkualitas?
Oke kali ini saya akan mencoba memberikan penjelasan tentang penetasan telur ayam "ala azzury pramudiksa". Jika ada yang kurang jelas atu tidak dimengerti silahkan berkomentar ya....

Persiapan Telur Tetas

  • Telur tetas yang baru datang dari kandang segera seleksi, keluarkan telur yang abnormal seperti : Benjol, retak, pecah, terlalu besar atau kecil.
  • Telur tetas yang lolos seleksi difumigasi selama kurang lebih 15 menit atau di cuci dengan campuran air dan desinfectan secara spraying atau dipping
Jika telur tetas disimpan dulu dalam egg cooling room maka yang harus diperhatikan terlebih dahulu cara penyimpanan telurnya.Karena jika penyimpanan telur lebih dari 14 hari akan mengakibatkan turunnya daya hidup (viability) dan daya tetas (hatchability)
suhu 15oC dengan RH 75 - 80 % : Lama penyimpanan 3 - 7 hari
suhu 12oC dengan RH 75 - 80 % : Lama penyimpanan 7 - 14 hari

  • Keluarkan telur tetas dari egg cololing room kemudian angin anginkan (pre warming) di suhu ruangan sampai embun di kulit telur menghilang
  • Telur yang masih berembun jika dimasukkan kedalam inkubator (setter) akan mematikan embryo

Setting Telur Tetas

  • 6 jam sebelum setting inkubator (mesin tetas) harus dipanaskan, atur suhu pada 37,8oC dengan RH 54%
  • Kontrol baki air untuk mengendalikan RH
  • Masukkan telur tetas kedalam inkubator (mesin tetas)
  • setting turning setiap 1 jam sekali
  • Lakukan teropong telur (candling) pada waktu umur telur 5 hari untuk menyeleksi telur infertil, telur embryo mati (dead in shell) dan telur pecah atau retak
  • Lakukan candling yang kedua pada telur tetas berumur 18 hari untuk menyeleksi embryo yang mati
PEDOMAN KEMATIAN EMBRYO YANG NORMAL
Infertil                             : 5.0 %
Periode I (0 hari)             : 0.6 %
Periode II (1-7 hari)        : 2.0 %
Periode II (8-18 hari)      : 0.6 %
Periode IV (19-21 hari)  : 3.0 %
PIPS                                : 0.8 %
TOTAL                           : 12.0 %
 
  • Selesai candling, pindahkan telur ke keranjang penetasan (hatcher), atur suhu menjadi 37.5oC dengan RH 68 %. Matikan turning 
  • Di hari ke 21 kontrol berapa anak ayam (DOC) yang sudah menetas, bila sudah mencapai 75 % dan bulu anak ayam kering, segera pindahkan ayam ke BROODER
itulah sedikit penjelasan tentang cara menetaskan telur yang baik, jika ada hal yang kurang jelas silakan memberikan komentar......
semoga bermanfaat














Friday, September 13, 2013

Posted by Unknown on 2:18 PM in | 35 comments
Berbeda dengan mamalia, Unggas dalam hal ini ayam mengalami perkembangan embrio ayam di  luar tubuh  induknya. Selama perkembangan dalam telur, embrio memperoleh makanan dari telur. Perkembangan embrio ayam tidak bisa dilihat, dengan mata telanjang, melainkan dengan alat yang biasa disebut "candler" dan prosesnya dinamakan "candling". Biasanya candling dilakukan pada hari ke 7 dan hari ke 18 dalam inkubator (mesin tetas) dengan tujuan hari ke 7 yaitu menseleksi telur yang infertil (tidak ada embrio) dan hari ke 12 yaitu menyeleksi embrio yang mati.
Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh  kantung kuning telur, amnion, dan alantois. Dinding kantung kuning  telur dapat menghasilkan enzim yang berfungsi  mengubah isi kuning telur sehingga mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois berfungsi sebagai pembawa oksigen ke embrio,menyerap zat asam dari embrio, mengambil sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta membantu mencerna albumen.
Padu suhu dan kelembaban yang tepat atau ideal, anak ayam akan menetas di hari ke 21.
Berikut merupakan tahapan perkembangan embrio ayam dalam telur :

Hari ke 1
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas, sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang dinamakan zygot blastoderm.
Setelah lebih kurang 15 menit setelah pembuahan, mulailah terjadi pembiakan sel-sel bagian awal perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk sudah terjadi perkembangan embrio.


Hari ke 2
Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive streake – suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.






Hari ke 3

Pada  hari ke 3 jantung sudah mulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak. Dengan menggunakan alat khusus seperti mikroskop  gelembung dapat dilihat gelembung bening, kantung amnion, dan awal perkembangan alantois. Gelembung-gelembung bening tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat embrio bergerak bebas.



Hari ke 4
Pada hari ke 4 mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung. Selain itu jantung sudah membesar.
Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.





Hari ke 5
Pada hari ke 5 embrio sudah mulai tampak lebih jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala embrio sudah berdekatan, dalam fase ini telah terjadi perkembangan alat reproduksi








Hari ke 6
Pada hari ke 6 anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah terlihat menonjol, rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.







Hari ke 7
Pada hari ke 7 paruh anak ayam sudah terlihat seperti bintik gelap pada dasar mata. Pada fase ini otak dan leher sudah terbentuk










Hari ke 8
Pada hari ke 8  mata dari embrio sudah terlihat sangat jelas











Hari ke 9
Pada hari ke 9 lipatan dan pembuluh darah sudah mulai bertambah banyak dan terbentuk jari kaki











Hari ke 10
Pada hari ke 10 biasanya paruh sudah mulai mengeras dan folikel bulu embrio sudah mulai terbentuk










Hari ke 11
Pada hari ke 11 embrio sudah terlihat seperti ayam. Pada fase ini embrio menjadi tambah besar sehingga yolk akan menyusut










Hari ke 12
Pada hari ke 12 embrio sudah semakin besar dan mulai masuk ke yolk sehingga yolk menjadi semakin kecil. Mata sudah mulai membuka dan telinga sudah terbentuk








Hari ke 13
Pada hari ke 13 sisik dan cakar embrio sudah mulai terlihat sangat  jelas.











Hari ke 14
Pada hari ke 14 punggung embrio sudah terlihat melengkung atau meringkuk dan bulu hampir menutupi seluruh tubuhnya.










Hari ke 15
Pada hari ke 15 kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul bagian telur.











Hari ke 16
Pada hari ke 16 embrio sudah mengambil posisi yang baik didalam kerabang. Sisik, cakar dan paruh sudah semakin mengeras










Hari ke 17
Pada hari ke 17 paruh embrio sudah membalik ke atas











Hari ke 18
Pada hari ke 18 embrio sudah tampak jelas seperti ayam akan mempersiapkan diri akan menetas. Jari kaki, sayap, dan bulunya berkembang dengan baik.









Hari ke 19
Pada hari ke 19 paruh ayam sudah siap mematuk dan menusuk selaput kerabang dalam.











Hari ke 20
Pada hari ke 20 kantung kuning telur sudah masuk sepenuhnya kedalam rongga perut. Embrio ayam ini hampir menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali kantung udara. Pada fase ini terjadi serangkaian proses penetasan yang diawali dengan kerabang mulai terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan cara mematuk. Semakin lama, kerabang akan semakin besar membuka, sehingga ayam dapat bernafas. Pada saat ini kelembaban harus diperhatikan supaya pengeringan selaput kerabang dan penempelan perut pada kerabang dapat dicegah. Selanjutnya ayam memutar tubuhnya dengan bantuan dorongan kakinya. Dengan bantuan sayapnya, pecahnya kerabang semakin besar.



Hari ke 21 
Dihari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka kerabangnya walaupun belum seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya tubuh ayam memerlukan waktu beberapa jam untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari kerabang, tubuh masih basah. Supaya kering, diperlukan waktu beberapa jam lagi,











Demikianlah proses perkembangan embrio ayam dalam telur sampai akhirnya menetas menjadi anak ayam yang biasa disebut DOC (Day Old Chicken)





Friday, September 6, 2013

Posted by Unknown on 12:53 PM in , | 5 comments
Mengetahui gejala atau ciri umum ayam sakit merupakan salah satu metode dalam pemeliharaan ayam. Dengan mengetahui ciri cirinya maka peternak diharapkan bisa mengatasi masalah penyakit pada ternaknya sehingga penanganan terhadap penyakit ini bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Sebagai peternak yang baik, maka diwajibkan mengetahui gejala penyakit pada hewan ternaknya. Jumlah kematian populasi ternak merupakan cerminan dari peternak itu sendiri. Nah untuk menjadi peternak yang sukses dan handal maka perlu mengetahui gejala gejala penyakit pada ternaknya supaya kematian bisa ditekan sekecil mungkin.
Pada kesempatan ini saya coba memaparkan sedikit tentang gejala ayam yang sakit, adapun gejalanya adalah sebagai berikut:

Ciri fisik :
Kepala
Ayam yang sakit biasanya kepala selalu dimasukkan di bawah sayap. Jengger pucat, hidung berair, mata sayu, dan terkadang terdengar suara ngorok dan berdesis (seperti sesak nafas)
Bulu
terlihat mengembang dan warnanya agak kusam 
Kaki
Ayam tidak berdiri tegak sebagaimana mestinya, sehingga ayam terlihat lebih pendek dari yang lainnya

Kotoran
kotoran (faeces) pada ayam berwarna, hijau, kuning, putih, dan disertai lendir. Penyebabnya bisa virus, bakteri, maupun protozoa

Kloaka
Pada kloaka atau anus terdapat kotoran yang menempel, ini disebabkan karena terganggunya saluran pencernaan


Dilihat dari aktifitas ayam :
Posisi berdiri
Saat ayam berdiri badannya tidak tegak, tubuhnya terlihat seperti melengkung / bungkuk
Tingkah laku
Biasanya ayam yang sakit kurang agresif, terlihat murung dan malas bergerak. Terlalu sering mengantuk

Cara makan
Ayam yang sakit cenderung berkurang nafsu makannya, mereka lebih banyak minum daripada makan
Pernafasan
Mulut sering terlihat menganga dan terkadang terdengar suara seperti orang sesak nafas, bahkan terkadang bersin bersin sewaktu makan

Naah itulah sebagian dari ciri umum ayam sakit yang dapat saya paparkan, semoga bisa bermamfaat...

Sumber




Sunday, June 23, 2013

Posted by Unknown on 10:41 AM in | 3 comments
uraian berikut ini merupakan sambungan dari coretan saya yang kemarin

cara pemeliharaan

ada dua langkah memelihara ayam kampung, yakni dipelihara dengan dilepaskan bebas atau artinya diliarkan serta yang ke-2 dibudidayakan. keduanya memiliki kelebihan serta kekurangan.
diliarkan
langkah pemeliharaan ini biasanya dikerjakan oleh penduduk pedesaan, langkah ini dikatakan sebagai langkah tradisional. yakni dilepaskan bebas berkeliaran di kebun-kebun lebih kurang tempat tinggal.

keunggulan

ayam kampung yang dilepaskan bebas umumnya memiliki tingkat kekebalan yang tinggi serta menghemat cost makanan biasanya ayam cukup diberi makan pagi hari waktu dapat dilepaskan berbentuk sisa-sisa makanan serta tambahan bekatul secukupnya. selebihnya ayam dikira bisa melacak makan sendiri di sekitar tempat tinggal.

kelemahan

kelemahannya diantaranya yakni ayam lambat untuk berkembang semakin banyak, dikarenakan tingkat kematian pada anak ayam relatif lebih tinggi. waktu mengasuh terlampau lama yang bermakna kurangi produktifitas. kendali dapat keberadaan ayam kurang, hingga kemungkinan dimangsa predator ataupun hilang lebih tinggi. langkah pemeliharan ini kurang produktif.

dikandangkan

awal mulanya hewan yang saat ini dipelihara hidup bebas di alam, di rimba, di pegunungan serta lautan terlepas. jumlah hewan-hewan ini beragam macam, serta karakter-sifat kehidupannya lalu berbagai macam. jumlah yang banyak serta bermacam itu tidak seimbang dengan jumlah manusia yang tetap sedikit serta hidup di gua-gua terpencil membuat perlindungan diri dari serangan binatang buas. keperluan untuk hidup mendorong manusia memakai tanaman serta binatang yang bisa ditangkap atau dibunuhnya. dari aktivitas tersebut manusia alami sistem belajar untuk mengetahui hewan yang enak dimakan serta gampang ditangkap atau dibunuh. perbendaharaan manusia dapat hewan mengonsumsi mulai jadi tambah. diantara hewan yang digemari, yaitu hewan-hewan kecil yang gampang ditangkap atau dibunuh. sistem terus berkembang serta kegemaran dapat hewan-hewan mengonsumsi mulai meningkat pada usaha untuk dengan gampang beroleh tanpa mesti mencari-cari di rimba. inilah penyebab munculnya hasrat untuk memelihara hewan dengan langkah dikandangkan. langkah pemeliharan ini kurang produktif
kandang yaitu area tinggal hewan yang dipelihara, di antaranya ayam, area berlindung dari terik matahari serta hujan, area memperoleh pakan serta minum, memperoleh jaminan kesehatan serta safe dari masalah hewan pemangsa yang lain dan orang-orang jahat. oleh dikarenakan itu kandang amat bertindak mutlak didalam pemeliharaan ayam kampung.

keunggulan

ayam yang dikandangkan lebih gampang dikontrol keberadaannya, bisa mempercepat populasinya dengan langkah tiap-tiap ayam yang bertelur di ambil serta dihimpun untuk ditetaskan dengan berbarengan didalam satu indukan atau mesin penetas. anak ayam tidak mesti ikuti induknya. tetapi bisa dipisah serta diletakkan dengan pemberian panas sinar listrik ( untuk penghangat ) serta makanan yang cocok.

kelemahan

jika situasi kandang tidak di perhatikan serta tidak cocok syarat, maka situasi hewan peliharaan jstru dapat memburuk, perihal ini dikarenakan situasi yang sudah membuat hewan ternak mempunyai ketergantungan pada pemeliharanya, hingga membutuhkan perhatian yang lebih dibanding dengan langkah diliarkan. oleh dikarenakan itu situasi kandang adalah perihal yang amat mutlak didalam langkah pemeliharaan ini, contohnya pada waktu pembuatan kandang mesti di perhatikan sebagian factor, diantaranya yakni masalah biologis ayam yang dapat menempatinya, tehnik pembuatan kandang yang terkait segera dengan masalah wujud serta mutu bahan, dan masalah iklim, suhu, pergerakan angin serta pengaturan hawa yang terkait segera dengan temperatur serta kelembapan kandang dan ventilasi hawa.

sebagian rutinitas atau karakter yang kampung yang meugikan, diantaranya yakni :
1. kanibalisme
kanibalisme pada ayam kampung yaitu mematuk apalagi mengonsumsi kawan sendiri. kanibalisme pada ayam kampung bisa dikarenakan oleh sebagian factor, yakni ayam kekurangan zat makanan, contohnya protein, mineral serta air minum ; jumlah ayam didalam satu kandang terlampau padat, hingga ayam saling berebut area yang sangat mengasyikkan ; hawa didalam kandang terlampau panas, dikarenakan sistem ventilasi kandang kurang baik ; ayam kekurangan grit.
2. mengonsumsi telur
momen ayam mengonsumsi telur ( egg eating ) kerap didapati pada pemeliharaan ayam sistem kandang litter. untuk hindari ayam mengonsumsi telurnya sendiri, zat-zat mineral ( nacl serta ca )dan air minum yang diperlukan ayam mesti dipenuhi.
3. rontok bulu
rontok bulu adalah momen alami yang lumrah untuk ayam. namun apabila perihal ini berlangsung terlampau cepat, jelas dapat merugikan peternak ayam.

penentuan bibit unggul

didalam pengembangannya, ditemukan beragam kendala untuk menambah produktivitas ayam kampung yang relatif rendah. perihal ini berkenaan dengan sistem pemeliharaan yang tetap tradisional, pakan yang didapatkan tetap seadanya, serta belum terlaksananya sistem pengendalian penyakit dengan baik. hambatan-hambatan ini jadi hambatan didalam pengembangan ternak ayam kampung di pedesaan. didalam pembudidayaan ayam kampung, persoalan yang kerap didapati yaitu penyediaan bibit ayam kampung unggul. didalam pencarian calon bibit unggul, tak hanya didasarkan dari penampilan luarnya, juga seleksi ayam kampung yang berbasis rencana pemuliaan ternak, hingga didapatkan bibit unggul, yang pada gilirannya bisa menambah produktivitas ternak

tanda-tanda bibit unggul ayam, yakni :

  • sisi tubuh tidak ada yang rusak atau cacat, contohnya kaki utuh serta leher lurus. 
  • otot gempal serta kuat, terlebih dibagian paha serta dada. tulangnya juga kuat. 
  • susunan bulu teratur, saling menekan serta terlihat mengkilat. situasi bulu yang baik mencerminkan situasi kulit yang baik juga. 
  • mata cerah serta pandangannya terlihat tajam. 
  • gerakannya gesit yakni gampang berontak apabila dipegang. 
  • ukuran badannya tengah, tidak kurus serta tidak gemuk. 
  • induk jantan memiliki jengger yang berwarna merah cerah, kepala terlihat kokoh, paruh pendek, tajam serta kuat. 
  • jarak ujung tulang dada dengan dubur berjarak sekurang-kurangnya tiga jari tangan. 

penyakit serta langkah penanggulangannya

ayam kampung terhitung type unggas yang tahan pada penyakit, namun tidak bermakna bahwa ayam kampung tidak bisa terserang oleh penyakit.
di bawah ini merupakan sebagian penyakit yang kerap menyerang ayam kampung, diantaranya :
1. tetelo ( new castle desease :nd )
penyakit tetelo ( new castle desease :nd )merupakan penyakit ayam yang amat beresiko serta sukar ditanggulangi. penularannya bisa melewati beragam media, diantaranya : kontak segera pada ayam sehat dengan ayam yang sakit ; tamu yang masuk kedalam kompleks peternakan membawa bibit kuman penyakit ini ; area makan serta minum yang kurang bersih, hingga gampang ditempeli oleh virus penyakit ini ; burung-burung liar ( contohnya burung gereja ) yang turut mengonsumsi makanan ayam. tingkat kematian disebabkan penyakit ini amat tinggi, lebih kurang 10-100%.
2. pilek ( snot )
penyebab penyakit ini yaitu bakteri ( hemophilus galiarum ). penularannya bisa melewati beragam media, diantaranya :kontak segera pada ayam sehat dengan ayam yang sakit ; melewati hawa, debu, makanan serta alat-alat didalam kandang yang kurang bersih ; tamu yang masuk kedalam kompleks peternakan membawa bibit kuman penyakit ini ; burung-burung liar ( contohnya burung gereja ) yang turut mengonsumsi makanan ayam. tingkat kematian yang dikarenakan oleh penyakit ini juga amat tinggi.
3. berak darah ( coccidiocis )
berak darah ( coccidiocis ) bisa menyerang ayam semua usia. penularannya bisa berlangsung melewati : binatang lain ( seperti tikus, burung, ayam liar yang masuk kedalam kandang serta sudah membawa bibit penyakit atau empat makan serta minum yang kurang bersih.
4. sesak napas
sesak napas pemicunya yaitu bakteri ( mycroplasma gallisepticum ). penyakit ini menyerang alat-alat pernapasan, hingga ayam kesusahan untuk bernapas .
5. berak kapur
berak kapur dikarenakan oleh bakteri ( salmonella pullorum ). penyakit ini lebihsuka menyerang anak ayam serta ayam dara 12. penularannya melewati : telur ; kontak segera pada ayam sehat dengan ayam yang sakit ; peralatan penetasan serta peralatan-peralatan kandang yang kurang bersih.

langkah menanggulangi penyakit

untuk hindari kemungkinan berlangsungnya penularan penyakit, peternak mesti segera mengakaratina ayam yang dicurigai sakit, melarang atau membatasi tamu yang masuk kekompleks peternakan . selain itu kebersihan peralatan kandang, seperti area pakan serta minum dan situasi kandang mesti senantiasa di perhatikan

sumber : wilkipedia

Saturday, June 22, 2013

Posted by Unknown on 10:19 AM in | 2 comments

ayam kampung

ayam kampung yaitu sebutan di indonesia untuk ayam peliharaan yang tidak dikerjakan dengan langkah budidaya massal komersial dan tidak berasal dari galur atau ras yang dihasilkan untuk keperluan komersial. Tidak ada yang namanya ayam kampung petelur maupun pedaging. perihal ini dikarenakan ayam kampung bertelur sebagaimana bangsa unggas lainnya serta memiliki daging semestinya hewan biasanya
kegiatan peternakan ayam kampung sudah ada sejak zaman dahulu kala dan nama ilmiah untuk ayam kampung yaitu gallus domesticus

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. gallus
Upaspesies: G. g. domesticus
Nama trinomial
Gallus gallus domesticus

latar belakang

ayam kampung adalah di antara type ternak unggas yang sudah memasyarakat serta tersebar di semua pelosok nusantara. untuk penduduk indonesia, ayam kampung telah bukan hanya perihal asing
arti ayam kampung awal mulanya yaitu kebalikan dari arti ayam ras, serta sebutan ini merujuk pada ayam yang ditemukan berkeliaran bebas di lebih kurang perumahan. tetapi demikianlah, sejak dikerjakan program pengembangan, pemurnian, serta pemuliaan sebagian ayam lokal unggul, sekarang ini dikenal juga sebagian ras unggul ayam kampung. untuk membedakannya saat ini dikenal arti ayam buras ( singkatan dari ayam bukan hanya ras ) untuk ayam kampung yang sudah diseleksi serta dipelihara dengan perbaikan tehnik budidaya ( tidak sebatas diumbar serta dilewatkan melacak makan sendiri ). peternakan ayam buras memiliki fungsi yang cukup besar saat mendukung ekonomi penduduk pedesaan dikarenakan mempunyai daya adaptasi yang tinggi pada lingkungan serta pemeliharaannya relatif lebih gampang.
histori perkembangan
histori ayam kampung diawali dari generasi pertama ayam kampung yakni dari keturunan ayam rimba merah ( gallus gallus ). type ayam kampung telah dikenal sejak zaman kerajaan kutai. pada waktu itu, ayam kampung adalah di antara type persembahan untuk kerajaan sebagai upeti dari penduduk setempat. kewajiban menyerahkan upeti mengakibatkan ayam kampung senantiasa diternakan oleh warga kampung serta mengakibatkan ayam kampung terus terjaga kelestariannya. di samping itu, ayam kampung memanglah cocok dengan selera penduduk setempat. rutinitas beternak ayam kampung tersebutlah yang mengakibatkan ayam ini gampang didapati di tanah air. hingga saat ini sistem upeti didalam makna perpindahan barang ( ayam kampung ) dari desa ke kota tetap terus ada. bedanya, sekarang ini perpindahan tersebut lebih berbentuk usaha.
ayam kampung disukai orang dikarenakan dagingnya yang kenyal serta diisi, tidak lembek serta tidak berlemak sebagaimana ayam ras. beragam masakan indonesia banyak yang terus memakai ayam kampung dikarenakan dagingnya tahan pengolahan ( tidak hancur didalam pengolahan ). disamping itu daging ayam kampung mempunyai keunggulan dibanding daging ayam broiler, dikarenakan kandungan nutrisi yang lebih tinggi. sisi daging dada ayam ini terhitung makanan utama atlet binaraga. dagingnya memiliki kandungan type protein serta asam amino yang tinggi . kandungan lemaknya juga relatif lebih rendah apabila dibanding daging di bagian pahanya ayam kampung dipelihara oleh penduduk terlebih sebagai sumber protein hewani baik berbentuk telur ataupun daging, di samping kotorannya juga bisa digunakan sebagai pupuk tanaman ataupun pakan ikan. sebagai sumber protein hewani telur serta daging mengadung asam amino esensial yang amat diperlukan oleh tubuh serta bertindak saat meningkatkan kesehatan masyarakat. oleh dikarenakan itu, supaya ayam kampung bisa berproduksi dengan baik di antaranya mesti diberikan pakan yang cukup. ayam kampung membutuhkan komposisi nutrisi yang pas, terhitung bila inginkan ayam kampung yang mempunyai tingkat produksi telur yang tinggi1 berat telur ayam kampung berkisar pada , 27-55, 4 gr dengan rataan 45, 46. 11
bersambung.....

 sumber : wilkipedia

Thursday, December 27, 2012

Posted by Unknown on 4:25 PM in | 18 comments

PENGAMBILAN DARAH AYAM



Pengambilan darah dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan serum yang cukup jumlahnya dengan kualitas memadai dan memudahkan evaluasi terhadap suatu penyakit

DOC

  • Pegang ayam dengan hati-hati, jepit leher dengan jari  telunjuk dan jari tengah 
  • Dengan kapas beralkohol,  swab daerah sekitar leher sehingga vena jugularis terlihat jelas 
  • Tusuk  vena jugularis dengan spuit 1 ml  (jarum 26G x ½”) 
  • Tarik piston perlahan-lahan sampai darah keluar 
  • Jika volume darah sudah cukup ( + 0,5  - 1 ml ), cabut spuit perlahan dan tutup jarumnya 
  • Tarik piston sampai  ke ujung spuit (3/4 bagian) untuk memberi ruang supaya serumnya keluar 
  • Beri label identitas ayam

Ayam Besar

Sayap 

  • Pegang ayam dengan hati-hati,
  • Dengan kapas beralkohol,  swab daerah sayap sehingga vena branchialis terlihat jelas 
  • Tusukan spuit 3 ml (jarum 23G x 1 1/4”) dibawah tendon pronator muskulus  kemudian arahkan jarum ke vena branchialis lalu tusukan ke vena branchialisnya 
  • Tarik  piston  perlahan-lahan  sehingga darah masuk ke spiut + 0,5 – 1 ml 
  • Jika volume darah sudah cukup, cabut spuit perlahan sambil ibu jari menekan vena branchialis dan tutup jarumnya 
  • Tarik piston sampai  ke ujung spuit (3/4 bagian) untuk memberi ruang supaya serumnya keluar 
  • Beri label identitas ayam

Jantung

  • Pegang ayam dengan hati-hati,
  • Dengan kapas beralkohol  swab daerah Thoracic Inlet (rongga dada)
  • Tusukan spuit 3 ml (jarum 24G x 1”) ke rongga dada sehingga jarum mengenai jantung
  • Tarik  piston    perlahan-lahan       sehingga darah masuk ke spiut + 0,5 – 1 ml
  • Jika volume darah sudah cukup cabut spuit perlahan dan tutup jarumnya
  • Tarik piston sampai  ke ujung spuit (3/4 bagian) untuk memberi ruang supaya serumnya keluar
  • Letakkan   spuit   pada   posisi  mendatar  atau  sedikit  miring  dengan   posisi  jarum  diatas   dan    biarkan   15 – 30  menit  ( pada  suhu ruang )  supaya  darah  membeku.
  • Beri label identitas ayam
Posted by Unknown on 1:18 PM in | 6 comments


INSEMINASI BUATAN ( ARTIFICIAL INSEMINATION )
PADA AYAM
SPF ( SPECIFIK PATHOGEN FREE )
Dibuat Oleh : Azzury Pramudiksa.AMd


Maksud dan Tujuan :
·         Meningkatkan produksi anak ayam ( DOC ) yang lebih seragam dalam waktu yang relatif singkat
·         Effisiensi penggunaan pakan, karena jumlah ayam pejantan yang dipelihara lebih sedikit
·         Meninggkatkan kemampuan reproduksi ayam betina untuk menghasilkan telur tetas lebih banyak

Keuntungan Inseminasi Buatan :
·         Penggunaan Pejantan Lebih sedikit ( 1 : 10 – 25 )
·         Memudahkan persilangan pejantan - pejantan unggul yang sulit melakukan perkawinan secara alami
·         Menghasilkan anak ayam yang seragam dalam waktu yang relatif singkat

Syarat – syarat Inseminasi Buatan :
·         Pejantan :
·         Sehat dan tidak cacat mental
·         Umur 7 – 24 bulan
·         Terlatih diambil spermanya
·         Memiliki mutu genetik yang baik
·         Dipelihara terpisah dengan betina
·         Betina :
·         Sehat dan tidak cacat mental
·         Umur 7 – 12 bulan
·         Minimal telah mengalami periode peneluran pertama
·         Berproduksi tinggi
·         Dipelihara dalam kandang baterry individual
·          
Alat dan bahan yang dibutuhkan :
·         Syringe ( pipet ) 1 ml/cc
·         Larutan NaCL 0,85 %
·         Kapas Beralkohol 70 %
·         Botol kecil
·         Sarung tangan
·         Alat dan bahan harus dalam keadaan steril
Pelaksanaan Inseminasi Buatan :
·         Dilakukan pada waktu sore hari ( dari jam 15.00 keatas )
·         Dilakukan oleh 2 orang dan menggunakan sarung tangan ( satu orang mengurut dan yang satu orang lagi menampung sperma )
·         Bulu di sekitar kloaka pejantan dipotong dan dibersihkan ( supaya sperma yang keluar tidak menempel di bulu dan pejantan lebih mudah terangsang )
·         Periode inseminasi sebaiknya dilakukan 3 kali dalam seminggu
·         Telur hasil inseminasi diambil pada hari kedua – ke tujuh setelah inseminasi buatan
·         Pengambilan Sperma pada pejantan :
·         Rangsang pejantan dengan mengusap dari kepala, punggung sampai ke bagian ekor 1 kali atau beberapa kali
·         Setelah terjadi ereksi, pangkal lunak kloaka ditekan oleh telunjuk dan ibu jari
·         Tampung sperma dengan botol
·         Cara pengenceran sperma :
·         Sperma yang telah ditampung di botol di sedot menggunakan syringe 1 ml/cc (untuk mengetahui berapa banyak sperma yang diambil)
·         Masukan kembali sperma kedalam botol kemudian campur dengan larutan NaCl fisiologis 0.85 % dengan perbandingan 1:1 – 4 (tergantung kekentalan sperma)
·         Sperma yang sudah dicampur disedot dengan syringe 1ml/cc
·         Sperma yang sudah dicampur harus didistribusikan maksimal 30 menit
·         Cara Memasukan sperma kedalam vagina betina :
·         Bersihkan kloaka betina dengan kapas beralkohol
·         Swab syringe dengan kapas alkohol (setiap mau memasukan syringe ke vagina)
·         Masukan sperma sebanyak 0,2cc ke Ductus Ovarius pada kedalaman 3cm (intra vagina) atau 7-8cm (intra uterus)

Search Our Site

Bookmark Us