tempat untuk belajar mengenal dunia tentang ayam
  • NUSARESEARCH

    Dapatkan uang atau pulsa hanya dengan mengikuti survei online Sudah terbukti di bayar, so.... buruan ikutan surveynya

  • Enter Slide 2 Title Here

    This is slide 2 description. Find these sentences in Edit HTML and replace with your own words. This is a Blogger template by NewBloggerThemes.com...

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. Find these sentences in Edit HTML and replace with your own words. This is a Blogger template by NewBloggerThemes.com...

Monday, October 7, 2013

Posted by Unknown on 12:47 PM in , | 10 comments
Ayam yang hidup di alam secara liar biasa dinamakan ayam hutan. Mereka merupakan leluhur dari ayam yang sering kita pelihara (ayam peliharaan). Warna bulu ayam jantan berwarna warni, sedangkan warna bulu betina cenderung berwarna monoton dan terlihat lebih kusam.
Dilihat dari jenisnya ayam hutan ini terbagi menjadi empat jenis yaitu :
  • Ayam-hutan merah, dengan nama latin Gallus gallus
  • Ayam-hutan srilangka, dengan nama latin Gallus lafayetii
  • Ayam-hutan kelabu, dengan nama latin Gallus sonneratii
  • Ayam-hutan hijau, dengan nama latin Gallus varius
Di Indonesia hanya terdapat dua jenis saja, yaitu ayam hutan merah yang suka dengan hutan tertutup dan ayam hutan hijau yang suka dengan hutan terbuka
Jika kedua jenis ayam tersebut disilangkan maka akan mendapatkan keturunan F1 yang biasa kita sebut dengan ayam bekisar

Ayam hutan merah


















Ayam hutan srilangka









Ayam hutan kelabu











Ayam hutan hijau


Thursday, October 3, 2013

Posted by Unknown on 11:40 AM in , | 7 comments
Apa yang kalian bayangkan jika mendengar kata kata ayam bugil?
hahaha..... bukan ayam kampus loh!!! wkwkwkwk...pasti ngebayanginnya yang lain lain deh....
Begini ceritanya...
Pada awalnya  Profesor Avigdor Cahaner membayangkan spesies ayam yang berfungsi secara efisien. dan dengan tujuan supaya mengurangi cost produksi, ayam tidak akan lagi membutuhkan ruangan yang dingin dan tentu saja ini akan memangkas biaya produksi di pabrik pengolahan karena tidak perlu lagi mencabuti bulu ayamnya.
Kemudian dia berinovasi untuk melakukan perkawinan silang antara dua spesies ayam, yaitu ayam broiler disilangkan dengan ayam yang tidak memiliki bulu di leher sehingga menghasilkan apa yang di sebut dengan ayam bugil. Berita tentang ayam ini marak pada sekitar tahun 2012 namun sampai saat ini belum terdengar lagi berita tentang ayam bugil. Ini berarti menunjukan ayam ini tidak di kembangbiakan secara komersil.
ini dia penampakan dari ayam bugil :






Wednesday, October 2, 2013

Posted by Unknown on 4:51 PM in , | 10 comments
Untuk menghasilkan ayam yang berkualitas tentunya kita harus mempunyai bekal pengetahuan yang cukup tentang cara menetaskan telur ayam yang baik. Jika cara penanganan telur ayamnya aja salah mana bisa menghasilkan DOC yang berkualitas?
Oke kali ini saya akan mencoba memberikan penjelasan tentang penetasan telur ayam "ala azzury pramudiksa". Jika ada yang kurang jelas atu tidak dimengerti silahkan berkomentar ya....

Persiapan Telur Tetas

  • Telur tetas yang baru datang dari kandang segera seleksi, keluarkan telur yang abnormal seperti : Benjol, retak, pecah, terlalu besar atau kecil.
  • Telur tetas yang lolos seleksi difumigasi selama kurang lebih 15 menit atau di cuci dengan campuran air dan desinfectan secara spraying atau dipping
Jika telur tetas disimpan dulu dalam egg cooling room maka yang harus diperhatikan terlebih dahulu cara penyimpanan telurnya.Karena jika penyimpanan telur lebih dari 14 hari akan mengakibatkan turunnya daya hidup (viability) dan daya tetas (hatchability)
suhu 15oC dengan RH 75 - 80 % : Lama penyimpanan 3 - 7 hari
suhu 12oC dengan RH 75 - 80 % : Lama penyimpanan 7 - 14 hari

  • Keluarkan telur tetas dari egg cololing room kemudian angin anginkan (pre warming) di suhu ruangan sampai embun di kulit telur menghilang
  • Telur yang masih berembun jika dimasukkan kedalam inkubator (setter) akan mematikan embryo

Setting Telur Tetas

  • 6 jam sebelum setting inkubator (mesin tetas) harus dipanaskan, atur suhu pada 37,8oC dengan RH 54%
  • Kontrol baki air untuk mengendalikan RH
  • Masukkan telur tetas kedalam inkubator (mesin tetas)
  • setting turning setiap 1 jam sekali
  • Lakukan teropong telur (candling) pada waktu umur telur 5 hari untuk menyeleksi telur infertil, telur embryo mati (dead in shell) dan telur pecah atau retak
  • Lakukan candling yang kedua pada telur tetas berumur 18 hari untuk menyeleksi embryo yang mati
PEDOMAN KEMATIAN EMBRYO YANG NORMAL
Infertil                             : 5.0 %
Periode I (0 hari)             : 0.6 %
Periode II (1-7 hari)        : 2.0 %
Periode II (8-18 hari)      : 0.6 %
Periode IV (19-21 hari)  : 3.0 %
PIPS                                : 0.8 %
TOTAL                           : 12.0 %
 
  • Selesai candling, pindahkan telur ke keranjang penetasan (hatcher), atur suhu menjadi 37.5oC dengan RH 68 %. Matikan turning 
  • Di hari ke 21 kontrol berapa anak ayam (DOC) yang sudah menetas, bila sudah mencapai 75 % dan bulu anak ayam kering, segera pindahkan ayam ke BROODER
itulah sedikit penjelasan tentang cara menetaskan telur yang baik, jika ada hal yang kurang jelas silakan memberikan komentar......
semoga bermanfaat














Search Our Site

Bookmark Us