tempat untuk belajar mengenal dunia tentang ayam
  • NUSARESEARCH

    Dapatkan uang atau pulsa hanya dengan mengikuti survei online Sudah terbukti di bayar, so.... buruan ikutan surveynya

  • Enter Slide 2 Title Here

    This is slide 2 description. Find these sentences in Edit HTML and replace with your own words. This is a Blogger template by NewBloggerThemes.com...

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. Find these sentences in Edit HTML and replace with your own words. This is a Blogger template by NewBloggerThemes.com...

Tuesday, November 12, 2013

Untuk mengetahui atau memahami proses pembentukan telur ayam, ada baiknya kita mengenal bagian organ reproduksi ayam betina terlebih dahulu. lihat gambar berikut : 
Organ reproduksi ayam betina   


Ovarium dan Oviduct

Ovarium adalah organ primer reproduksi pada betina dan salurannya dinamakan dengan Oviduct (Feradis,2010). Bagian dan fungsi dari Oviduct adalah sebagai berikut :
1. Infundibulum
Fungsi dari infudibulum adalah untuk menangkap ovum yang sudah matang. Bagian ini sangat tipis dan mempunyai panjang sekitar 9 cm, Bentuknya seperti corong atau fimbria yang berfungsi untuk menangkap ovum yang sudah matang. Disini telur kuning berdiam sekitar 15 sampai 30 menit
2. Magnum
Merupakan saluran terpanjang dari oviduct, panjangnya sekitar 33 cm. Ini merupakan tempat terjadinya sekresi albumen telur. Proses perkembangan telur dalam magnum sekitar 3jam
3. Isthmus
Panjang isthmus sekitar 10 cm, disini tempat terbentuknya membran sel atau biasa kita sebut selaput kerabang lunak yang berfungsi untuk melindungi masuknya mikroorganisme kedalam telur. Disini calon telur berdiam sekitar 1,5 jam
4. Uterus
Panjang uterus sekitar 10 cm sampai dengan 12 cm, disini tempat terjadinya pembentukan dan penyempurnaan kerabang telur. Waktu proses ini sekitar 20 jam sampai 21 jam
5. Vagina
Panjang vagina sekitar 12 cm, Telur dalam vagina hanya tinggal beberapa menit saja. Disini telur dilapisi dengan mucus yang berfungsi menyumbat pori pori pada kerabang telur untuk  mencegah infeksi bakteri
6. Kloaka
Merupakan bagian paling ujung dari oviduct

 Proses Pembentukan telur ayam

  • Terbentuknya telur dimulai dengan terbentuknya kuning telur didalam ovarium
  • Ovum yang telah matang akan dilepaskan oleh ovarium dan ditangkap oleh Infundibulum, Kuning telur berada dibagian ini selama 15-30 menit tanpa adanya penambahan unsur lain
  • Dari infundibulum kemudian masuk ke bagian Magnum, disini albumen telur disekresikan. Proses ini memakan waktu sekitar 3 jam
  • Selanjutnya masuk ke bagian Isthmus, disini telur dibungkus oleh 2 buah selaput tipis (membran sel). Proses ini memakan waktu sekitar 1,5 jam
  • Setelah membran sel terbentuk, kemudian masuk kedalam Uterus, disini kerabang telur terbentuk. Proses ini memakan waktu sekitar 20-21 jam
  • Selanjutnya telur masuk kedalam vagina, disini hanya beberapa menit saja dan kemudian dikeluarkan melalui kloaka.
Proses pembentukan telur ayam membutuhkan waktu sekitar 25 - 26 jam. Maka dari itu ayam tidak akan mampu bertelur lebih dari 1 butir / hari.

Sekian dulu materi dari saya, semoga bermanfaat.......
 

















Monday, October 7, 2013

Posted by Unknown on 12:47 PM in , | 10 comments
Ayam yang hidup di alam secara liar biasa dinamakan ayam hutan. Mereka merupakan leluhur dari ayam yang sering kita pelihara (ayam peliharaan). Warna bulu ayam jantan berwarna warni, sedangkan warna bulu betina cenderung berwarna monoton dan terlihat lebih kusam.
Dilihat dari jenisnya ayam hutan ini terbagi menjadi empat jenis yaitu :
  • Ayam-hutan merah, dengan nama latin Gallus gallus
  • Ayam-hutan srilangka, dengan nama latin Gallus lafayetii
  • Ayam-hutan kelabu, dengan nama latin Gallus sonneratii
  • Ayam-hutan hijau, dengan nama latin Gallus varius
Di Indonesia hanya terdapat dua jenis saja, yaitu ayam hutan merah yang suka dengan hutan tertutup dan ayam hutan hijau yang suka dengan hutan terbuka
Jika kedua jenis ayam tersebut disilangkan maka akan mendapatkan keturunan F1 yang biasa kita sebut dengan ayam bekisar

Ayam hutan merah


















Ayam hutan srilangka









Ayam hutan kelabu











Ayam hutan hijau


Thursday, October 3, 2013

Posted by Unknown on 11:40 AM in , | 7 comments
Apa yang kalian bayangkan jika mendengar kata kata ayam bugil?
hahaha..... bukan ayam kampus loh!!! wkwkwkwk...pasti ngebayanginnya yang lain lain deh....
Begini ceritanya...
Pada awalnya  Profesor Avigdor Cahaner membayangkan spesies ayam yang berfungsi secara efisien. dan dengan tujuan supaya mengurangi cost produksi, ayam tidak akan lagi membutuhkan ruangan yang dingin dan tentu saja ini akan memangkas biaya produksi di pabrik pengolahan karena tidak perlu lagi mencabuti bulu ayamnya.
Kemudian dia berinovasi untuk melakukan perkawinan silang antara dua spesies ayam, yaitu ayam broiler disilangkan dengan ayam yang tidak memiliki bulu di leher sehingga menghasilkan apa yang di sebut dengan ayam bugil. Berita tentang ayam ini marak pada sekitar tahun 2012 namun sampai saat ini belum terdengar lagi berita tentang ayam bugil. Ini berarti menunjukan ayam ini tidak di kembangbiakan secara komersil.
ini dia penampakan dari ayam bugil :






Wednesday, October 2, 2013

Posted by Unknown on 4:51 PM in , | 10 comments
Untuk menghasilkan ayam yang berkualitas tentunya kita harus mempunyai bekal pengetahuan yang cukup tentang cara menetaskan telur ayam yang baik. Jika cara penanganan telur ayamnya aja salah mana bisa menghasilkan DOC yang berkualitas?
Oke kali ini saya akan mencoba memberikan penjelasan tentang penetasan telur ayam "ala azzury pramudiksa". Jika ada yang kurang jelas atu tidak dimengerti silahkan berkomentar ya....

Persiapan Telur Tetas

  • Telur tetas yang baru datang dari kandang segera seleksi, keluarkan telur yang abnormal seperti : Benjol, retak, pecah, terlalu besar atau kecil.
  • Telur tetas yang lolos seleksi difumigasi selama kurang lebih 15 menit atau di cuci dengan campuran air dan desinfectan secara spraying atau dipping
Jika telur tetas disimpan dulu dalam egg cooling room maka yang harus diperhatikan terlebih dahulu cara penyimpanan telurnya.Karena jika penyimpanan telur lebih dari 14 hari akan mengakibatkan turunnya daya hidup (viability) dan daya tetas (hatchability)
suhu 15oC dengan RH 75 - 80 % : Lama penyimpanan 3 - 7 hari
suhu 12oC dengan RH 75 - 80 % : Lama penyimpanan 7 - 14 hari

  • Keluarkan telur tetas dari egg cololing room kemudian angin anginkan (pre warming) di suhu ruangan sampai embun di kulit telur menghilang
  • Telur yang masih berembun jika dimasukkan kedalam inkubator (setter) akan mematikan embryo

Setting Telur Tetas

  • 6 jam sebelum setting inkubator (mesin tetas) harus dipanaskan, atur suhu pada 37,8oC dengan RH 54%
  • Kontrol baki air untuk mengendalikan RH
  • Masukkan telur tetas kedalam inkubator (mesin tetas)
  • setting turning setiap 1 jam sekali
  • Lakukan teropong telur (candling) pada waktu umur telur 5 hari untuk menyeleksi telur infertil, telur embryo mati (dead in shell) dan telur pecah atau retak
  • Lakukan candling yang kedua pada telur tetas berumur 18 hari untuk menyeleksi embryo yang mati
PEDOMAN KEMATIAN EMBRYO YANG NORMAL
Infertil                             : 5.0 %
Periode I (0 hari)             : 0.6 %
Periode II (1-7 hari)        : 2.0 %
Periode II (8-18 hari)      : 0.6 %
Periode IV (19-21 hari)  : 3.0 %
PIPS                                : 0.8 %
TOTAL                           : 12.0 %
 
  • Selesai candling, pindahkan telur ke keranjang penetasan (hatcher), atur suhu menjadi 37.5oC dengan RH 68 %. Matikan turning 
  • Di hari ke 21 kontrol berapa anak ayam (DOC) yang sudah menetas, bila sudah mencapai 75 % dan bulu anak ayam kering, segera pindahkan ayam ke BROODER
itulah sedikit penjelasan tentang cara menetaskan telur yang baik, jika ada hal yang kurang jelas silakan memberikan komentar......
semoga bermanfaat














Monday, September 16, 2013

Posted by Unknown on 12:38 PM in | 7 comments
Kebanyakan orang Indonesia yang mempelajari dunia mistik pasti sudah tahu tentang Ayam Cemani. Keberadaan ayam yang memiliki dominan warna hitam diselimuti misteri karena sering digunakan sebagai tumbal atau korban dalam ritual perdukunan.

Ayam cemani dikenal sebagai ayam asli Indonesia yang hidup di Pulau Jawa. Ayam Cemani telah dipelihara dan dibesarkan sejak dahulu kala oleh orang-orang tertentu tepatnya sejak zaman Kerajaan Majapahit di abad ke 15 dengan tujuan untuk memperoleh kekuatan supranatural atau kedigjayaan 


Sejak zaman dahulu para prajurit dan dukun selalu menggunakan ayam Cemani sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan ilmu kedigjayaan. Selain itu, ayam cemani
juga bisa menjadi sarana untuk memperoleh kekayaan, dan sebagian orang beranggapan bahwa ayam tersebut memiliki keberuntungan bagi pemiliknya.

Ayam Cemani memiliki perbedaan yang sangat jauh dibandingkan dengan jenis ayam lainnya. Ayam ini memiliki karakteristik yang sangat mudah untuk dibedakan, yaitu seluruh tubuh, dari atas ke kaki hitam gelap, dan beberapa orang percaya bahwa ayam cemani memiliki darah hitam.

Alasan mengapa Ayam Cemani menjadi salah satu media yang sering digunakan sebagai hewan tumbal atau persembahan adalah karena dari keseluruhan organ ayam ini hitam. Faktor inilah yang konon katanya paling disukai oleh dedemit dan makhluk gaib lainnya.

Ritual dengan menggunakan media ayam hitam ini biasanya dilakukan dengan menyembelih Ayam Cemani disertai dengan pembacaan doa atau mantra. Selanjutnya darah dan daging ayam cemani di berikan kepada dedemit atau makhluk lainnya dengan perantara dukun tersebut.

Friday, September 13, 2013

Posted by Unknown on 2:18 PM in | 35 comments
Berbeda dengan mamalia, Unggas dalam hal ini ayam mengalami perkembangan embrio ayam di  luar tubuh  induknya. Selama perkembangan dalam telur, embrio memperoleh makanan dari telur. Perkembangan embrio ayam tidak bisa dilihat, dengan mata telanjang, melainkan dengan alat yang biasa disebut "candler" dan prosesnya dinamakan "candling". Biasanya candling dilakukan pada hari ke 7 dan hari ke 18 dalam inkubator (mesin tetas) dengan tujuan hari ke 7 yaitu menseleksi telur yang infertil (tidak ada embrio) dan hari ke 12 yaitu menyeleksi embrio yang mati.
Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh  kantung kuning telur, amnion, dan alantois. Dinding kantung kuning  telur dapat menghasilkan enzim yang berfungsi  mengubah isi kuning telur sehingga mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois berfungsi sebagai pembawa oksigen ke embrio,menyerap zat asam dari embrio, mengambil sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta membantu mencerna albumen.
Padu suhu dan kelembaban yang tepat atau ideal, anak ayam akan menetas di hari ke 21.
Berikut merupakan tahapan perkembangan embrio ayam dalam telur :

Hari ke 1
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas, sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang dinamakan zygot blastoderm.
Setelah lebih kurang 15 menit setelah pembuahan, mulailah terjadi pembiakan sel-sel bagian awal perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk sudah terjadi perkembangan embrio.


Hari ke 2
Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive streake – suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.






Hari ke 3

Pada  hari ke 3 jantung sudah mulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak. Dengan menggunakan alat khusus seperti mikroskop  gelembung dapat dilihat gelembung bening, kantung amnion, dan awal perkembangan alantois. Gelembung-gelembung bening tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat embrio bergerak bebas.



Hari ke 4
Pada hari ke 4 mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung. Selain itu jantung sudah membesar.
Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.





Hari ke 5
Pada hari ke 5 embrio sudah mulai tampak lebih jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala embrio sudah berdekatan, dalam fase ini telah terjadi perkembangan alat reproduksi








Hari ke 6
Pada hari ke 6 anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah terlihat menonjol, rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.







Hari ke 7
Pada hari ke 7 paruh anak ayam sudah terlihat seperti bintik gelap pada dasar mata. Pada fase ini otak dan leher sudah terbentuk










Hari ke 8
Pada hari ke 8  mata dari embrio sudah terlihat sangat jelas











Hari ke 9
Pada hari ke 9 lipatan dan pembuluh darah sudah mulai bertambah banyak dan terbentuk jari kaki











Hari ke 10
Pada hari ke 10 biasanya paruh sudah mulai mengeras dan folikel bulu embrio sudah mulai terbentuk










Hari ke 11
Pada hari ke 11 embrio sudah terlihat seperti ayam. Pada fase ini embrio menjadi tambah besar sehingga yolk akan menyusut










Hari ke 12
Pada hari ke 12 embrio sudah semakin besar dan mulai masuk ke yolk sehingga yolk menjadi semakin kecil. Mata sudah mulai membuka dan telinga sudah terbentuk








Hari ke 13
Pada hari ke 13 sisik dan cakar embrio sudah mulai terlihat sangat  jelas.











Hari ke 14
Pada hari ke 14 punggung embrio sudah terlihat melengkung atau meringkuk dan bulu hampir menutupi seluruh tubuhnya.










Hari ke 15
Pada hari ke 15 kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul bagian telur.











Hari ke 16
Pada hari ke 16 embrio sudah mengambil posisi yang baik didalam kerabang. Sisik, cakar dan paruh sudah semakin mengeras










Hari ke 17
Pada hari ke 17 paruh embrio sudah membalik ke atas











Hari ke 18
Pada hari ke 18 embrio sudah tampak jelas seperti ayam akan mempersiapkan diri akan menetas. Jari kaki, sayap, dan bulunya berkembang dengan baik.









Hari ke 19
Pada hari ke 19 paruh ayam sudah siap mematuk dan menusuk selaput kerabang dalam.











Hari ke 20
Pada hari ke 20 kantung kuning telur sudah masuk sepenuhnya kedalam rongga perut. Embrio ayam ini hampir menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali kantung udara. Pada fase ini terjadi serangkaian proses penetasan yang diawali dengan kerabang mulai terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan cara mematuk. Semakin lama, kerabang akan semakin besar membuka, sehingga ayam dapat bernafas. Pada saat ini kelembaban harus diperhatikan supaya pengeringan selaput kerabang dan penempelan perut pada kerabang dapat dicegah. Selanjutnya ayam memutar tubuhnya dengan bantuan dorongan kakinya. Dengan bantuan sayapnya, pecahnya kerabang semakin besar.



Hari ke 21 
Dihari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka kerabangnya walaupun belum seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya tubuh ayam memerlukan waktu beberapa jam untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari kerabang, tubuh masih basah. Supaya kering, diperlukan waktu beberapa jam lagi,











Demikianlah proses perkembangan embrio ayam dalam telur sampai akhirnya menetas menjadi anak ayam yang biasa disebut DOC (Day Old Chicken)





Wednesday, September 11, 2013

Posted by Unknown on 3:55 PM in | 8 comments
Wabah tinggi patogenisitas flu burung H7N7 virus yang berlangsung pada 255 peternakan unggas di Belanda selama tahun 2003 telah digunakan untuk memberikan petunjuk tentang arus flu burung H7N9 virus di Cina . Selama wabah Dutch 453 manusia menunjukkan gejala penyakit dan 89 dikonfirmasi memiliki infeksi virus .  
ciri dari penyakit ini dapat dilihat dari Konjungtivitis ( radang selaput kelopak mata )yang banyak terdapat pada kasus manusia . Rupanya virus ini mereplikasi sempurna di mata , yang dikenakan alpha - 2 , 3 reseptor asam sialic . Dari sana virus bisa mencapai rongga hidung melalui saluran nasolacrimal .Ada satu infeksi fatal selama terjadi wabah di Belanda , dan virus yang diisolasi dari individu ini mengandung amino E627K perubahan asam viral PB2 protein , yang berhubungan dengan replikasi tinggi virus flu burung pada mamalia . Perubahan ini mungkin muncul selama replikasi virus pada pasien seperti itu tidak diamati dalam isolat lainnya . Baru-baru H7N9 isolat dari Cina semua memiliki E627K mutasi PB2 .Dalam wabah di Belanda tidak ada bukti penularan antar manusia dari virus H7N7 . Kesimpulan ini sebagian didukung oleh analisis filogenetik urutan virus , yang menunjukkan bahwa selama wabah virus diversifikasi ke beberapa garis keturunan dengan strain manusia di ujung pohon Sejauh ini virus H7N9 tidak muncul untuk menyebar dari manusia ke manusia . Pengamatan ini menunjukkan bahwa virus tersebar luas pada unggas di Cina , dan bahwa ada beberapa perkenalan ke manusia . Tampaknya mungkin bahwa virus ini baru muncul relatif baru di Cina dan beberapa waktu sesudahnya harus kesempatan untuk menginfeksi manusia .
Ada beberapa pertanyaan di benak setiap orang yaitu :
apakah virus flu burung H7N9  akan menular dari manusia kemanusia?

Mengenai hal ini penulis memiliki komentar berikut :Meskipun infeksi manusia dengan virus influenza H7 telah terjadi berulang kali selama dekade terakhir tanpa bukti berkelanjutan manusia ke manusia , tidak adanya berkelanjutan dari manusia ke manusia transmisi A ( H7N9 ) virus tidak datang dengan jaminan apapun.
Ada kemungkinan bahwa selama replikasi pada burung atau manusia, H7N9 virus secara acak mungkin mengalami mutasi yang memungkinkan untuk transmisi . Di tempat yang tepat pada waktu yang tepat , virus tersebut bisa menyebar melalui populasi manusia . Atau , seperti mutasi transmisi memfasilitasi mungkin mengganggu kebugaran keseluruhan virus , sehingga mencegah penyebaran. Saya mendukung hipotesis kedua karena H7N9 virus telah mengirimkan setidaknya sejak Februari 2013 , mereka telah mengalami banyak siklus replikasi tanpa mutasi tersebut timbul . Jika virus belum memasukkan burung liar , pemusnahan unggas bisa memberantas itu dari China - dengan asumsi bahwa hal itu tidak pergi di tempat lain .

sumber 
Posted by Unknown on 3:37 PM in | 7 comments
Asal mula vaksin adalah dari bahasa latin vacca yang berarti sapi dan vaccinia yang berarti cacar sapi. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit tertentu sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme yang merugikan
Vaksin merupakan galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan dan dapat juga berbentuk organisme mati seperti protein, peptida, partikel seperti virus, dan sebagainya, sehingga tidak menimbulkan penyakit
Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan pada tubuh untuk mempertahankan diri terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin.
Vaksin diberikan dengan tujuan untuk merangsang sistem imunologi tubuh supaya membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit . Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun jenisnya tujuannya sama, yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit.

Vaksin Aktif (Live)

Vaksin aktif adalah vaksin yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah
Sifat vaksin aktif :
  • Vaksin dapat tumbuh dan berkembang biak sampai menimbulkan respon imun sehingga diberikan dalam bentuk dosis kecil antigen
  • Respon imun yang diberikan mirip dengan infeksi alamiah, tidak perlu dosis berganda
  • Dipengaruhi oleh circulating antibody sehingga ada efek netralisasi jika waktu pemberiannya tidak tepat.
  • Vaksin virus hidup dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik
  • Dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah
  • Mempunyai kemampuan proteksi jangka panjang dengan keefektifan mencapai 95%
  • Virus yang telah dilemahkan dapat bereplikasi di dalam tubuh, meningkatkan dosisi asli dan berperan sebagai imunisasi ulangan
Contoh : Sanavac gumboro, Sanavac gumboro plus, Sanavac ND-LS, Sanavac clone, Sanavac LS-H52, Sanavac B1-H120

Vaksin Inaktif (kill)

Vaksin inaktif adalah vaksin yang dibuat dari bakteri atau virus yang dimatikan dengan zat kimia (formaldehide) atau dengan pemanasan, dapat berupa seluruh bagian dari bakteri atau virus, atau bagian dari bakteri atau virus atau toksoidnya saja.
Sifat vaksin inaktif yaitu :
  • Vaksin tidak dapat hidup sehingga seluruh dosis antigen dapat dimasukkan dalam bentuk antigen
  • Respon imun yang timbul sebagian besar adalah humoral dan hanya sedikit atau tidak menimbulkan imunitas seluler
  • Titer antibodi dapat menurun setelah beberapa waktu sehingga diperlukan dosis ulangan, dosis pertama tidak menghasilkan imunitas protektif tetapi hanya memacu dan menyiapkan system imun, respon imunprotektif baru barumuncul setelah dosis kedua dan ketiga
  • Tidak dipengaruhi oleh circulating antibody
  • Vaksin tidak dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik
  • Tidak dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah
Contoh : Sanavac AI, Sanavac ND-AI, Sanavac ND-Broiler
Posted by Unknown on 2:58 PM in | 8 comments
Akhir akhir ini dunia vaksin unggas begitu cepat berkembang, Indonesia menjadi salah satunya. Dulu hanya beberapa perusahaan saja yang memproduksi vaksin tetapi sekarang sudah mulai bermunculan perusahaan-perusahaan vaksin baru. Untuk media pengujiannya dibutuhkan ayam dan telur yang terbebas dari pathogen tertentu dan biasa disebut dengan ayam spf (spf chicken).
Untuk Memelihara ayam SPF tidak seperti pemeliharaan ayam pada umumnya, Dibutuhkan keahlian khusus untuk menangani ayam spf ini seperti : pengambilan darah ayam dan inseminasi buatan. Selain itu juga dibutuhkan biaya yang sangat tinggi untuk mendirikan suatu kandang untuk ayam spf karena dibutuhkan gedung yang steril dengan aliran udara positif (PAP) dan menggunakan HEPA filter.

Pengenalan umum

Flock SPF : kelompok ayam / unggas dalam suatu lingkungan tersendiri yang dijaga atau dipelihara oleh personel tersendiri yang tidak memiliki kontak / berhubungan dengan flock lain selain flock spf.
Jika ayam spf sudah dimasukkan kedalam suatu lingkungan tersebut maka tidak ada kesempatan untuk ayam non spf untuk memasuki lingkungan / kelompok ayam spf

Managemen kandang : sistem manajemen diminimalisir sedemikian rupa terhadap resiko terjadinya kontaminasi. Fasilitas SPF plant harus jauh dari plant non SPF lainnya, kecuali ayam non SPF tersebut dalam proses dipersiapkan untuk membentuk SPF plant dan fasilitas yang digunakan sama dengan fasilitas ayam SPF
SPF flock ditempatkan dalam suatu isolator atau dalam suatu gedung bertekanan positif yang dilengkapi filtrasi udara (HEPA filter) dalam suatu pengaturan sistem HVAC
Gedung atau fasilitas SPF di design sedemikian rupa sehingga mencegah masuknya serangga, unggas liar, dan personel yang tidak terkait SPF

Personel : Harus tidak kontak dengan unggas lain diluar SPF, atau dengan agen yang dihindari untuk dapat mengkontaminasi flock ayam SPF
Personel diwajibkan untuk mandi dan mengganti pakaian dengan pakaian khusus sebelum masuk ke area SPF plant

Peralatan : Semua peralatan yang akan dimasukan kedalam gedung SPF plant harus disterilkan terlebih dahulu. Direkmendasikan pakan di treatment sedemikian rupa untuk menghindari adanya paparan agen / mikroorganisme yang tidak diinginkan. Air minum harus selalu cukup tersedia dan layak untuk di minum
Tidak diperbolehkan memberikan obat - obatan atau pengobatan yang dapat menginterfensi terditeksinya suatu agen penyakit

Pencatatan : Pencatatan permanen yang merupakan catatan kesehatan ayam secara umum suatu flock dan kejadian abnormalitas harus diinvestigasi
Hal hal yang harus dimonitor adalah : morbidity, mortality, keadaan fisik secara umum, konsumsi pakan, produksi telur harian dan kualitasnya, fertility dan hachiability
catatan disimpan untuk jangka waktu minimal 5 tahun. Detail mengenai berbagai penyimpangan atau terdeteksinya suatu kejadian infeksi harus segera diinformasikan kepada pengguna telur tersebut

Sampel : Sampel darah diambil secara random / acak. Test yang digunakan harus bersifat spesifik dan sensitif untuk tiap agen yang ditangani. Pengambilan sampel pada stock SPF awal harus dilakukan untuk seluruh ayam minimal satu (1) kali sebelum ayam mencapai umur 20 minggu
Kelompok ayam yang terindikasi CAV (chicken anemia virus) tidak perlu untuk dimusnahkan / dikeluarkan dari flock akan tetapi harus dipisahkan kedalam area tersendiri.Telur yang berasal dari positif CAV tidak dapat dipergunakan sebagai material pembuatan jenis vaksin - vaksin aktif yang aplikasinya untuk ayam yang berumur kurang dari 7 hari, sedangkan untuk vaksin inaktif telur yang positif CAV masih dapat dipergunakan, karena telah terbukti bahwa CAV ini terinaktifasi pada proses inaktifasi bulk virus yang diproduksi

Pembentukan Flock SPF plant

Design dari SPF plant adalah kelompok ayam yang berasal dari ayam ayam yang terbebas dari berbagai penyakit yang dapat menular secara vertikal (verticaly transmisable agents). Hal ini diperoleh dari hasil observasi dan pengujian tiga (3) generasi kelompok ayam sebelum dapat dibentuk / disebut flock SPF
No.
Desease  
TestVertical  Transmisi
Rapid/Slow spread
1
Avian adeno virus 
AGP, ELISA  yesS
2
Avian encephalomyelitis virus  AGP, ELISA yesR
3
IBVHI, ELISAnoR
4
ILTVELISA, SNnoS
5
ALVELISA, SNyesS
6
Nephritis virusImunostaining (IS)noS
7
Orthoreo virusIS, ELISAyesS
8
Rerticuloendotheliosis virusAGP, ELISA, ISyesS
9
CAVIS, ELISA, SNTyesS
10
EDSHI, ELISAyesS
11
IBDSNTnoR
12
AIVAGV, ELISA, HInoR
13
Marek'sAGPTnoR
14
NDVHI, ELISAnoR
15
Turkey RhinotracheitisELISAnoS
16
Mycoplasma gallisepticumAgg, HI(+), ELISAyesS
17
Mycoplasma synoviaeAgg, HI(+),ELISAyesR
18
Salmonella pullorumAggyesS

Managemen program pembentukan SPF plant

Stock awal : Lakukan monitoring untuk penyakit vertical transmisable. Pengujian dilakukan pada seluruh ayam untuk mengetahui paparan antigen dan antibody avian leucosis sebelum umur 20 minggu. Pengujian salmonela spp dan lakukan observasi klinis secara umum mulai umur 20 minggu. Lakukan pengujian rutin terhadap berbagai agen dari mulai umur 20 minggu

Generasi kedua : Pengujian dilakukan pada seluruh ayam untuk mengetahui paparan antigen dan antibody avian leucosis sebelum umur 20 minggu.Pengujian salmonela spp dan lakukan observasi klinis secara umum mulai dari umur 8 minggu

Generasi ketiga : Pengujian dilakukan pada seluruh ayam untuk mengetahui paparan antigen dan antibody avian leucosis sebelum umur 20 minggu.Pengujian salmonela spp dan lakukan observasi klinis secara umum mulai dari umur 8 minggu. Lakukan pengujian rutin terhadap berbagai agen mulai dari umur 20 minggu. Lakukan pengujian setelah bertelur (post lay) terhadap vertically transmisable agent

Subsequnce generasi : Test 5 % sampel dari jumlah keseluruhan ayam dalam suatu flock terhadap Ag Avian Leucosis dan Ab terhadap berbagai agen spesifik antara umur 12 - 20 minggu
Flock dinyatakan sebagai SPF apabila semua hasil uji memenuhi syarat (terbebas)
semoga bermanfaat...........

Posted by Unknown on 1:24 PM in | 6 comments
www.ecokaren.com
Apa yang dimaksud dengan ayam SPF?
yang dimaksud dengan ayam spf adalah ayam yang dipelihara dengan sistem biosecurity yang sangat ketat dan tanpa vaksinasi sehingga terbebas dari pathogen tertentu seperti virus, bakteri, dan protozoa. Untuk menghasilkan ayam SPF ini diperlukan waktu yang sangat  lama, karena pada dasarnya ayam SPF ini merupakan ayam biasa dilapangan yang di seleksi secara ketat selama beberapa generasi sehingga dalam tubuhnya sama sekali tidak terdapat antibody. Hal ini diperoleh dari hasil observasi dan pengujian tiga (3) generasi kelompok ayam sebelum dapat dibentuk atau disebut dengan flock SPF :

No.
Desease  
TestVertical  Transmisi
Rapid/Slow spread
1
Avian adeno virus 
AGP, ELISA  yesS
2
Avian encephalomyelitis virus  AGP, ELISA yesR
3
IBV HI, ELISAnoR
4
ILTV ELISA, SNnoS
5
ALV ELISA, SNyesS
6
Nephritis virus Imunostaining (IS)noS
7
Orthoreo virus IS, ELISAyesS
8
Rerticuloendotheliosis virus AGP, ELISA, ISyesS
9
CAV IS, ELISA, SNTyesS
10
EDS HI, ELISAyesS
11
IBD SNTnoR
12
AIV AGV, ELISA, HInoR
13
Marek's AGPTnoR
14
NDV HI, ELISAnoR
15
Turkey Rhinotracheitis ELISAnoS
16
Mycoplasma gallisepticum Agg, HI(+), ELISAyesS
17
Mycoplasma synoviae Agg, HI(+),ELISAyesR
18
Salmonella pullorum AggyesS
Semua jenis ayam bisa di SPF kan, namun biasanya jenis ayam yang digunakan untuk program ini adalah tipe petelur ringan dan biasanya berbulu putih dan juga menghasilkan telur yang berwarna putih.
telur spf
Mengapa demikian???
Karena tujuan dari program ayam SPF ini adalah untuk media pengujian produksi vaksin, maka dibutuhkan telur fertil yang banyak dan anak ayam yang banyak. Untuk menghasilkan itu maka dipilihlah ayam tipe petelur ringan, karena tipe ini sudah dikenal dari dulu sebagai penghasil telur yang banyak. Untuk alasan warna bulu putih dan telur putih mungkin supaya terlihat bersih aja dan biar match sama lab. kali yak.... hahahaha.. sok tau nih...



Tuesday, September 10, 2013

Posted by Unknown on 1:22 PM in | 8 comments
PT. Sanbio Laboratories adalah salah satu pabrik yang bergerak di bidang vaksin hewan dan perusahaan ini merupakan bagian dari PT. Mensana Aneka Satwa. PT. Sanbio Laboratories diresmikan pada tanggal 11 Februari 2012 yang bertepatan dengan perayaan 25 tahun PT. Mensana Aneka Satwa.
Sungguh prestasi yang sangat luar biasa untuk suatu pabrik vaksin yang hanya dalam waktu 1 (satu) tahun sudah bisa produksi, selesai pendaftaran obat hewan, dan telah berhasil lulus sertifikasi CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik) pada tanggal 24 April 2013.
Produk - produk yang diproduksi PT. Sanbio Laboratories adalah :

SANAVAC ND-BROILER

SANAVAC AI

SANAVAC ND-AI

SANAVAC ND-LS

SANAVAC ND-CLONE

SANAVAC ND-H52

SANAVAC B1/H120

SANAVAC GUMBORO

SANAVAC GUMBORO PLUS

PT. Sanbio Laboratories mempunyai motto :

"Terpercaya Melindungi Ternak Anda"


Setelah melewati proses sertifikasi CPOHB (cara pembuatan obat hewan yang baik), PT. Sanbio Laboratories mempunyai target untuk mengejar ISO (International Organization for Stadardization). Semoga saja cita - cita dari perusahaan ini cepat terwujud.....





Friday, September 6, 2013

Posted by Unknown on 12:53 PM in , | 5 comments
Mengetahui gejala atau ciri umum ayam sakit merupakan salah satu metode dalam pemeliharaan ayam. Dengan mengetahui ciri cirinya maka peternak diharapkan bisa mengatasi masalah penyakit pada ternaknya sehingga penanganan terhadap penyakit ini bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Sebagai peternak yang baik, maka diwajibkan mengetahui gejala penyakit pada hewan ternaknya. Jumlah kematian populasi ternak merupakan cerminan dari peternak itu sendiri. Nah untuk menjadi peternak yang sukses dan handal maka perlu mengetahui gejala gejala penyakit pada ternaknya supaya kematian bisa ditekan sekecil mungkin.
Pada kesempatan ini saya coba memaparkan sedikit tentang gejala ayam yang sakit, adapun gejalanya adalah sebagai berikut:

Ciri fisik :
Kepala
Ayam yang sakit biasanya kepala selalu dimasukkan di bawah sayap. Jengger pucat, hidung berair, mata sayu, dan terkadang terdengar suara ngorok dan berdesis (seperti sesak nafas)
Bulu
terlihat mengembang dan warnanya agak kusam 
Kaki
Ayam tidak berdiri tegak sebagaimana mestinya, sehingga ayam terlihat lebih pendek dari yang lainnya

Kotoran
kotoran (faeces) pada ayam berwarna, hijau, kuning, putih, dan disertai lendir. Penyebabnya bisa virus, bakteri, maupun protozoa

Kloaka
Pada kloaka atau anus terdapat kotoran yang menempel, ini disebabkan karena terganggunya saluran pencernaan


Dilihat dari aktifitas ayam :
Posisi berdiri
Saat ayam berdiri badannya tidak tegak, tubuhnya terlihat seperti melengkung / bungkuk
Tingkah laku
Biasanya ayam yang sakit kurang agresif, terlihat murung dan malas bergerak. Terlalu sering mengantuk

Cara makan
Ayam yang sakit cenderung berkurang nafsu makannya, mereka lebih banyak minum daripada makan
Pernafasan
Mulut sering terlihat menganga dan terkadang terdengar suara seperti orang sesak nafas, bahkan terkadang bersin bersin sewaktu makan

Naah itulah sebagian dari ciri umum ayam sakit yang dapat saya paparkan, semoga bisa bermamfaat...

Sumber




Search Our Site

Bookmark Us