PENGAMBILAN DARAH AYAM
Pengambilan  darah dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan serum yang cukup  jumlahnya dengan kualitas memadai dan memudahkan evaluasi terhadap suatu  penyakit
DOC
Pegang ayam dengan hati-hati, jepit leher dengan jari  telunjuk dan jari tengah - Dengan kapas beralkohol, swab daerah sekitar leher sehingga vena jugularis terlihat jelas
 - Tusuk vena jugularis dengan spuit 1 ml (jarum 26G x ½”)
 - Tarik piston perlahan-lahan sampai darah keluar
 - Jika volume darah sudah cukup ( + 0,5 - 1 ml ), cabut spuit perlahan dan tutup jarumnya
 - Tarik piston sampai ke ujung spuit (3/4 bagian) untuk memberi ruang supaya serumnya keluar
 - Beri label identitas ayam
 
Ayam Besar
Sayap
- Pegang ayam dengan hati-hati,
 - Dengan kapas beralkohol, swab daerah sayap sehingga vena branchialis terlihat jelas
 - Tusukan spuit 3 ml (jarum 23G x 1 1/4”) dibawah tendon pronator muskulus kemudian arahkan jarum ke vena branchialis lalu tusukan ke vena branchialisnya
 - Tarik piston perlahan-lahan sehingga darah masuk ke spiut + 0,5 – 1 ml
 - Jika volume darah sudah cukup, cabut spuit perlahan sambil ibu jari menekan vena branchialis dan tutup jarumnya
 - Tarik piston sampai ke ujung spuit (3/4 bagian) untuk memberi ruang supaya serumnya keluar
 - Beri label identitas ayam
 
Jantung
- Pegang ayam dengan hati-hati,
 - Dengan kapas beralkohol swab daerah Thoracic Inlet (rongga dada)
 - Tusukan spuit 3 ml (jarum 24G x 1”) ke rongga dada sehingga jarum mengenai jantung
 - Tarik piston perlahan-lahan sehingga darah masuk ke spiut + 0,5 – 1 ml
 - Jika volume darah sudah cukup cabut spuit perlahan dan tutup jarumnya
 - Tarik piston sampai ke ujung spuit (3/4 bagian) untuk memberi ruang supaya serumnya keluar
 - Letakkan spuit pada posisi mendatar atau sedikit miring dengan posisi jarum diatas dan biarkan 15 – 30 menit ( pada suhu ruang ) supaya darah membeku.
 - Beri label identitas ayam
 

